PENGERTIAN EYD
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah aturan dasar ejaan dalam bahasa indonesia yang hingga saat ini masih digunakan. Contoh perubahan yang terjadi pada EYD dengan ejaan sebelumnya (Soewandi) antara lain,
'j' menjadi 'y'
'dj' menjadi 'j'
'nj' menjadi 'y'
'ch' menjadi 'kh'
'tj' menjadi 'c'
'sj' menjadi 'sy'
Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur, dan (5) pemakaian tanda baca.
1) Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah.
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama setiap
huruf disertakan disebelahnya.Dalam bahasa Indonesia, terdapat 26 huruf abjad yaitu: A, B, C,D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N,O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, dan Z.
B. Huruf Vokal
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 5 huruf vokal yang diantaranya adalah: a, i, u, e, o.
C. Huruf Konsonan
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 21 huruf konsonan diantaranya: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat huruf diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi. Contoh penggunaan pada kata: santai, amboi, pulau, dan survei.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh penggunaannya seperti pada kata: khusus, akhir, ngarai, siang, banyak, nyata, syarat, dan musyawarah.
F. Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat. Contoh: Aku sedang menulis surat.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam unsur nama orang termasuk julukan. Contoh: Kartika Dewi, Kim Jennie, Doja Cat. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan suatu satuan ukuran/nama jenis. Contoh: 5 ampere, 10 kilogram, ikan mujair, ikan paus. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan kata yang memiliki arti 'anak dari', seperti bin dan binti. Contoh: Kaeya Al-Barikh bin Toyyib.
Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ibu berkata, "Kapan kamu pulang?", "Cepatlah kembali ya, nak!" ucapnya.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Allah, Tuhan, Kristen, Islam, Yesus.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang atau sebagai sapaan. Contoh: Sultan Hasanuddin, Haji Abdurrahman Wahid.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Profesor Dr. Soetomo, Presiden Joko Widodo.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: suku Dayak.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar atau hari raya, dan unsur nama peristiwa bersejarah. Contoh: tahun Hijriah, hari Natal, hari raya Nyepi, Konferensi Meja Bundar, Perang Dunia II.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Asia Tenggara, Pulau Komodo, Gunung Semeru.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: saya membaca novel Bumi Manusia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku itu adalah buku Undang-Undang Dasar 1945.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Contoh: S.H. (sarjana hukum), S.Hum. (sarjana humaniora), S.Ak. (sarjana akuntansi), Dr. (doktor), Tn. (tuan), Ny. (nyonya).
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Contoh: “Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh: "Kepada siapa Anda bertanya?"
G. Huruf Miring
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh: Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Setelah ini aku harus upload gambar ke website.
F. Huruf Tebal
Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh: BAB I Pendahuluan